Hai, Tuan.
Kamu mungkin tidak mengenalku.
Tidak pula menyadari keberadaanku di dunia ini.
Jelas saja, kamu memiliki berjuta-juta penggemar hanya dengan kemampuanmu berpolitisi.
Kamu juga mengambil hatiku hanya dengan ocehanmu di salah satu akun social media milikmu.
Ya, hanya cukup sekali aku membaca.
Dan aku sudah jatuh hati bukan kepayang.
Cita-citamu sangat tinggi dan suci...... menjadi presiden.
Bahkan kamu sudah membuat rencana kerja untuk beberapa tahun ke depan.
Rencana kerja yg dengan ajaibnya, mampu membuat bulu romaku berdiri ketika membaca.
Tahukah kamu, Tuan?
Aku tercengang melihatmu.
Melihat bagaimana kau menatap sebuah impian.
Melihat bagaimana kau merencanakan sebuah tujuan negara dengan begitu mengagumkan.
Melihat bagaimana bisa, seorang hanya dengan umur kurang-lebih 19 tahun, tapi bisa memiliki pandangan se-menarik itu.
Tuan, serahkan semuanya pada takdir.
Jangan pantang menyerah.
Aku selalu menunggu visi-misi segar nan berbobot dari otak cemerlangmu.
Bahkan untuk sekedar berangan-angan tentangmu pun aku tak berani.
Kau terlalu jauh untuk kuraih.
Tuan, semoga di kehidupan lain, aku bisa mendampingimu, memimpin sebuah negara maju.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar