Selasa, 08 Februari 2011

i'm alone but not lonely :)

here me now. in my own life. just mine and God's. i don't feel lonely. that's weird, actually, there is many reasons for me to feel kinda lonely. but yeah, i really don't feel that. my life is so colorful now. full of laugh. full of smile :))

i just feel "WOW, i'm happy now"
i don't have to pay attention to someone. i just care for people who really truly love me. and i just try to understand people's characteristics to realize that there's so many kinda people in this whole life. i'm completely happy and calm now. oke, calm it means, i don't have worried because i don't have to waiting the message from someone. i don't have to worry whether he is eating or not

i have sooo many friends that could replace the position of "boyfriend" in my life. i respect my love from and for them
big thanks to my friends, especialy, Farhan, Yolanda, Sabrina, Devina, Dewa, Fariz, Andre, Tommy, Mada, and all RX8 Exist :**

Kamis, 03 Februari 2011

ikhlas untukmu :)

Hari ini liburan imlek. Pertama tama, Gong Xi Fa Coi ya bagi yang merayakannya °\(‾▿‾)/°

Hari ini punya kesan tersendiri bagiku ☺ semalem, Lien Pecol Yustus bermalam di rumah ku dan 'ngemper' malem-malem di depan Smooth, tempat 'plus plus' di Malang gara-gara bingung mau pulang naik ap .__. Tapi engga, kita ngga masuk lah men. Pelis. Sori ajeeee

Sorenya, aku ke rumah nya dia. Yes, rumah nya dia men *tau kan rumahnya siapa?
Pertamanya, aku ragu mau kesana. Tapi di satu sisi aku sadar, aku ngga mungkin menghindari dia terus. Sewaktu aku di depan pagar rumahnya, dia seperti ngga mau dan males mau bukain pintu buat aku. Ckck. Tatapannya dia ke aku, seperti aku ini 'virus' yang harus dihindari -_- aku coba buat tetep senyum, buat tetep ramah ke dia. Tapi kok ....

Dan sesampainya aku dirumah, aku mulai sadar. Aku memang kecewa sama dia. Aku memang marah sama dia. Tapi itu KEMARIN. Entah kenapa aku ngga bisa buat benci dia. Aku mulai mengikhlaskan dia, sama seperti aku ikhlas dia ninggalin aku
Semua orang selalu beranggapan dan memintaku buat benci, menjauhi dia. Tapi bagaimana aku bisa membenci orang yang DULU pernah membuat ku merasa berharga, berarti, dan bahagia?

Dan jujur saja, ad yang aneh dari tatapannya dia. Ngga bersinar lagi seperti dulu. Aku gatau kenapa. Entah mungkin karena memang dia membenci ku atau karena dia ngga bahagia. Sungguh, aku rindu sinar dari tatapannya kayak dulu .__.

Saat ini dengan sepenuh hati, aku menyatakan aku sudah memaafkan semua nya yek. Kecewa ku mungkin ngga ilang, tapi segala rasa marah, sedih itu memudar. Dan berubah menjadi keikhlasan ☺ seperti yang kubilang, aku ngga pernah bisa memusuhimu atau bahkan benci terhadap mu. Aku harap hubungan kita masih baik-baik saja. Setidaknya, kamu ternyum lah pas ketemu aku :')