Sabtu, 21 Januari 2017

Bicara pada Semesta

Banyak hal di dunia ini terjadi diluar kendali kita.
Tak peduli seberapa dalamnya kita menyayangi dan menginginkan seseorang, campur tangan semesta pun akan selalu menjadi penentu akhir dalam sebuah cerita.
Tak peduli seberapa kerasnya kita berusaha, semesta yang akan menentukan bagaimana baiknya sebuah cerita akan berakhir.

Aku, disini, kehilangan harapanku terhadap semesta.
Aku selalu berusaha menjadi yang terbaik, menjadi seperti apa yang dia inginkan.
Aku tak pernah merengek,
tak pernah menuntut,
tak pernah mengkhianati,
selalu berusaha ada disampingnya kapanpun,
selalu berusaha mencukupkan apa yang dia inginkan,
Dengan harapan,
semesta akan menginjikan kami untuk bersama selamanya.

Tapi semesta membiarkan tragedi itu terjadi.
Aku harus kehilangan orang yang kusayangi sepenuh ragaku dengan sangat tiba-tiba.
Disaat aku sedang sangat berbunga-bunga karena merasa disayangi.

Semesta membiarkan aku berjarak dengannya dengan alasan yang sangat tidak bisa kuterima.
Tapi,
bukankah perpisahan adalah sesuatu yang manusia tidak akan pernah bisa terima, apapun alasannya?

Semesta mengharuskan dia untuk berubah.
Dia yang mencintaiku, tidak akan membiarkanku mengemis rasa perhatian darinya.
Dia yang mencintaiku, tidak akan membiarkanku merasa tidak diinginkan, apalagi olehnya.
Dia yang mencintaiku, akan selalu berusaha untuk berada di sampingku apapun keadaannya.

Semesta,
Apakah benar masih ada aku di hatinya?