Senin, 16 April 2018

How to put the negativity aside?
People said, just surround yourself with postive people, intoxic community.
Then I asked, what if the toxicity is within me?

Insecurity.
That's my biggest enemy, yet my very bestfriend.
I don't know what I did, or even what kind of experience I've ever been to produce that kinda word.
But I feel like the insecurity starts to kill me, kill all my positive thoughts that ever came across my head.

Why is it easier to blame on my self for everything thay goes wrong along the way?
Blaming me for not being good enough to others. Blaming me for not be who I really am.

Is it just me, or is everyone really have that discourage to trust anyone?
Because I really am afraid of trusting people, nor trust my self.

Please save me, God...

Sabtu, 21 Januari 2017

Bicara pada Semesta

Banyak hal di dunia ini terjadi diluar kendali kita.
Tak peduli seberapa dalamnya kita menyayangi dan menginginkan seseorang, campur tangan semesta pun akan selalu menjadi penentu akhir dalam sebuah cerita.
Tak peduli seberapa kerasnya kita berusaha, semesta yang akan menentukan bagaimana baiknya sebuah cerita akan berakhir.

Aku, disini, kehilangan harapanku terhadap semesta.
Aku selalu berusaha menjadi yang terbaik, menjadi seperti apa yang dia inginkan.
Aku tak pernah merengek,
tak pernah menuntut,
tak pernah mengkhianati,
selalu berusaha ada disampingnya kapanpun,
selalu berusaha mencukupkan apa yang dia inginkan,
Dengan harapan,
semesta akan menginjikan kami untuk bersama selamanya.

Tapi semesta membiarkan tragedi itu terjadi.
Aku harus kehilangan orang yang kusayangi sepenuh ragaku dengan sangat tiba-tiba.
Disaat aku sedang sangat berbunga-bunga karena merasa disayangi.

Semesta membiarkan aku berjarak dengannya dengan alasan yang sangat tidak bisa kuterima.
Tapi,
bukankah perpisahan adalah sesuatu yang manusia tidak akan pernah bisa terima, apapun alasannya?

Semesta mengharuskan dia untuk berubah.
Dia yang mencintaiku, tidak akan membiarkanku mengemis rasa perhatian darinya.
Dia yang mencintaiku, tidak akan membiarkanku merasa tidak diinginkan, apalagi olehnya.
Dia yang mencintaiku, akan selalu berusaha untuk berada di sampingku apapun keadaannya.

Semesta,
Apakah benar masih ada aku di hatinya?

Rabu, 10 Februari 2016

When you fall in love

Beberapa waktu yang lalu, aku menemukan tulisan dari salah seorang wanita dari salah satu akun media sosialnya, dan maaf, aku tidak bisa mengingat dia siapa. Tetapi, yang aku tau, tulisannya sangat jujur, dan sangat menggambarkan diriku ketika aku sedang jatuh cinta,

And here it is.
Sekali lagi aku ingatkan, ini bukan tulisan aku, aku hanya menuliskannya kembali disini.
.
.
.
.
What perks of dating me?

No perks, I'm a mess.
Can't even offer you stability, 'cause my happiness lies in misery.
One thing for sure is that when I love, I would fall in the cheesiest and most childish way possible.

I would remember precisely how you smell, or how your eyes dance when you laugh. I would write angsty poems about you every single day. I would play imaginary conversations and scenario with you in my head every single night.

We could talk about your favorite books or series all day, we could share weird jokes all night. We could make a perfect duet band.

I would secretly fix your works when you're not there and trust me, I'd do it well. I could write 100+ fun facts and trivias about you.

I would repress all the negative emotions I have towards you.

And the best thing is that for me, dating is one thing, loving is another. You don't have to date me to own my love.