Rabu, 27 Maret 2013

Mr. J

Hai, Tuan.
Kamu mungkin tidak mengenalku.
Tidak pula menyadari keberadaanku di dunia ini.
Jelas saja, kamu memiliki berjuta-juta penggemar hanya dengan kemampuanmu berpolitisi.
Kamu juga mengambil hatiku hanya dengan ocehanmu di salah satu akun social media milikmu.

Ya, hanya cukup sekali aku membaca.
Dan aku sudah jatuh hati bukan kepayang.
Cita-citamu sangat tinggi dan suci...... menjadi presiden.
Bahkan kamu sudah membuat rencana kerja untuk beberapa tahun ke depan.
Rencana kerja yg dengan ajaibnya, mampu membuat bulu romaku berdiri ketika membaca.

Tahukah kamu, Tuan?
Aku tercengang melihatmu.
Melihat bagaimana kau menatap sebuah impian.
Melihat bagaimana kau merencanakan sebuah tujuan negara dengan begitu mengagumkan.
Melihat bagaimana bisa, seorang hanya dengan umur kurang-lebih 19 tahun, tapi bisa memiliki pandangan se-menarik itu.

Tuan, serahkan semuanya pada takdir.
Jangan pantang menyerah.
Aku selalu menunggu visi-misi segar nan berbobot dari otak cemerlangmu.
Bahkan untuk sekedar berangan-angan tentangmu pun aku tak berani.
Kau terlalu jauh untuk kuraih.

Tuan, semoga di kehidupan lain, aku bisa mendampingimu, memimpin sebuah negara maju.....

Selasa, 26 Maret 2013

Surat untuk sosok di ujung jalan

Hai sosok di ujung jalan.
Apa kamu masih disana?
Suatu saat kita pasti akan bertemu.
Iya, jodohku. Kamu.
Jaga diri baik-baik.
Jangan biarkan tipuan keji dunia merobohkan iman dan keyakinanmu.
Jangan biarkan kehidupan hina sosial di sekitarmu membuatmu lupa akan tujuanmu hidup.
Aku pasti akan berjalan dari sini, perlahan menuju ke arahmu.
Aku jelas belum tau siapa kamu, dan bagaimana rupamu.
Tapi aku yakin, siapapun kamu, pasti kamu lah lelaki terbaik yg sudah Dia pinjamkan untukku.

Lucu ya, aku bahkan tidak tau sosok di ujung jalan itu.
Tapi, dia bs membuatku tersenyum hanya dengan berangan-angan tentangnya.
Aku berkhayal akan memasak untuknya, mencuci pakaiannya.
Aku berkhayal memiliki 3 anak dengannya.
Bahkan aku berkhayal untuk tidur, dan memeluknya setiap malam.

Hai sosok di ujung jalan.
Sudahkah kamu siap bertemu denganku?
Aku akan selalu disini, menunggumu....

Malang, 26 Maret 2013
21:55

Dari wanita yg tak pernah lelah menunggumu.

Jumat, 22 Maret 2013

mindset

Secercah harapan itu mulai muncul. Terimakasih, Tuhan telah memberiku sedikit saja pencerahan, dan keikhlasan yg selama ini kuperjuangkan. Demi apapun, merelakan dan mengikhlaskan anugerah Mu -sekaligus menjadi hal yg sangat berarti untukku- bukanlah hal yg mudah. Bahkan teramat-sangat-sulit. Tapi sekarang aku sadar. Dari awal memang Kau sudah menegaskan, tidak ada yg abadi di dunia ini. Forever will always be Yours, only Yours.

Banyak sekali pelajaran yg kuambil dari hubunganku yg hanya berjalan 3tahun ini. Belajar untuk lebih bersabar, menjadi lebih dewasa, sekaligus menjadi pribadi yg lebih dekat dengan-Mu. Dia membawaku ke arah yg lebih baik. Dan aku bersyukur, telah Kau beri kesempatan untuk bisa menjaga, menyayangi, dan mengasihi salah satu ciptaan terbaik-Mu. Tidak, aku tidak akan merengek memintanya berada di sampingku lagi. Mungkin memang butuh sedikit waktu agar seseorang menyadari apa yg pernah mereka dapatkan,

Aku sadar, this life is mine and God would perfectly direct me to another way, better, and brighter. Kita tidak seharusnya menggantungkan asa, harapan, dan kebahagiaan hanya kepada seseorang, ataupun sesuatu. Karena ketika seseorang atau sesuatu hilang, asa, harapan, serta kebahagiaanmu akan turut serta hilang. Jangan salahkan keadaan, jangan salahkan Tuhan jika justru dirimu sendirilah yg membuat hidupmu kacau, membuatmu menjauhkan diri dari pelukan-Nya.

Kebahagiaan itu adalah pilihan, bukan keadaan. Dan saat ini, aku sedang memilih untuk bahagia. Kali ini, aku akan bahagia menurut diriku sendiri. Aku tidak ingin lagi menggantukan segalanya kepada seseorang atau bahkan sesuatu yg aku tau, suatu saat pasti akan pergi meninggalkanku. Cinta itu akan datang dengan sendirinya, saat aku mulai lebih mensyukuri apa yg telah aku raih.



Malang, 22 Maret 2013
With love,

Kartika

Rabu, 20 Maret 2013

Incomplete

Apa yg aku tulis, belum tentu sesuai dengan apa yg aku rasakan. Kesalahan besar jika kalian menilai seseorang dari tulisan, atau bahkan dari penampilan. Aku bisa, sangat bisa untuk menulis tentang indahnya kehidupan bahkan disaat aku berada dalam pojok kehidupan. Sebaliknya, aku juga bisa menulis tentang pahitnya hidup ketika aku sedang bersenang-senang dengan kehidupan.

Aku kehilangan semangat. Ada hal yg terasa kosong saat ini dalam hidupku. Aku mungkin tersenyum. Tapi, senyumku memang tak seperti dulu lagi.

Yes, I'm just the incomplete one without him. But I'll try my best to be the best as the incomplete one.

Sabtu, 16 Maret 2013

Sosok di ujung jalan

Ada saat dimana kita lebih baik untuk pergi dan mulai mencari partner kebahagiaan baru daripada untuk bertahan dan menumbuhkan duri baru di hidupmu.
Ya, aku beranjak pergi saat ini. Dan perlahan, sudah kutemukan sosok partner kebahagiaanku di ujung jalan itu.
Aku belum berani untuk berlari dan meraih tangannya. Aku hanya mampu berjalan setapak demi setapak, mencoba meyakinkan diriku bahwa sosok di ujung jalan itu nyata, ataukah hanya sekedar khalayan semata.
Sudah lama rasanya ketika senyuman orang lain dengan magisnya mampu menarik simpul-simpul ujung bibirku untuk mengikuti lekuk senyumnya. Ketika batang hidungnya mulai muncul, dan langkah kakiku dengan ringan menghampirinya.
Sesederhana itu jatuh cinta.
Tapi aku masih sedikit melaju dari garis 'start'. Sedangkan cinta itu masih ada di ujung jalan. Perlahan. Tapi pasti. Berharap sosok itu melaju ke arahku, dan tetap menjulurkan tangannya terhadapku.
23:33
Malang, 16 Maret 2013
Dari wanita yang diam-diam mencintai lekuk indah senyummu

Sabtu, 02 Maret 2013

Tanpa judul

"Aku berpikir dalam candaku. Aku menangis dalam senyumku. Aku bersyukur dalam langkahku. Aku khilaf dalam ucapanku. Aku lakukan semua, tanpa ada seorang pun yang tau. Biarlah aku dianggap kuat. Biarlah aku dianggap menurut. Tapi tidak, aku hanya manusia umum. Tak luput dari segala kesedihan dan kesalahan. Tapi aku bersyukur. Terimakasih, Allah"

-Kartika

Life

Pernahkah, kalian merasakan perasaan sesak yang tiba-tiba datang tanpa alasan? Tanpa ada kejadian apa-apa, kalian hanya merasa terbuang, dikucilkan, dan merasa kecil untuk apapun di dunia ini.

Aku pernah merasakannya. Dulu. Dulu sekali. Saat aku merasa, apa yang kulakukan selalu salah. Apa yang kukerjakan selalu tidak sesuai. Hidupku serasa tidak berguna. Tidak berarti apa-apa.

Benar, jika kamu ingin mengerti arti kehidupan yang sebenarnya, sebisa mungkin, coba mendengar bukan didengar.

Sejak saat itu aku mulai sering mendengar. Dan ya cerita-cerita orang membuatku mengerti, inilah hidup. Kadang hidup membuat kita melayang setinggi awan, lalu kemudian dihempaskan begitu saja. Ini salah satu tipuan fatamorgana yang membuat manusia buta hatinya.

Sudah bukan saatnya kita menyerah pada perasaan. Saat itu aku berpikir, "ini saatnya aku hidup pantang menyerah pada keadaan dan perasaan. Semunya tidak akan berubah jika aku hanya duduk menangis tanpa melakukan apa-apa"