Sabtu, 16 Maret 2013

Sosok di ujung jalan

Ada saat dimana kita lebih baik untuk pergi dan mulai mencari partner kebahagiaan baru daripada untuk bertahan dan menumbuhkan duri baru di hidupmu.
Ya, aku beranjak pergi saat ini. Dan perlahan, sudah kutemukan sosok partner kebahagiaanku di ujung jalan itu.
Aku belum berani untuk berlari dan meraih tangannya. Aku hanya mampu berjalan setapak demi setapak, mencoba meyakinkan diriku bahwa sosok di ujung jalan itu nyata, ataukah hanya sekedar khalayan semata.
Sudah lama rasanya ketika senyuman orang lain dengan magisnya mampu menarik simpul-simpul ujung bibirku untuk mengikuti lekuk senyumnya. Ketika batang hidungnya mulai muncul, dan langkah kakiku dengan ringan menghampirinya.
Sesederhana itu jatuh cinta.
Tapi aku masih sedikit melaju dari garis 'start'. Sedangkan cinta itu masih ada di ujung jalan. Perlahan. Tapi pasti. Berharap sosok itu melaju ke arahku, dan tetap menjulurkan tangannya terhadapku.
23:33
Malang, 16 Maret 2013
Dari wanita yang diam-diam mencintai lekuk indah senyummu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar