Selasa, 26 Februari 2013

hidup dirancang untuk tidak dimengerti

Beberapa hal di dunia ini sepertinya memang sudah dirancang untuk tidak dimengerti. Seperti contohnya, kenapa manusia harus menghirup oksigen? Kenapa bukan gas gas yang lain seperti helium saja, yang tersedia lebih banyak? Atau, yang lebih ekstrim, kenapa kita harus hidup jika toh pada akhirnya kita akan kembali mati juga?

Saat ini juga, begitu banyak hal sangat tidak aku tau. Aku hanya berusaha untuk melakukan hal yang semula kuanggap benar. Awalnya, semua berjalan manis dan baik-baik saja. Sampai pada akhirnya aku sadar, perancang segala cerita hidup ini bukan kita, buka manusia, melainkan Allah. Seindah apapun aku mencoba mengatur hidup, semenarik apapun aku bersikap di hari-hariku, endingnya yang menentukan tetap Allah.

Bahkan kalo aku bisa memprotes sedikiiit saja takdir Allah, aku sudah lama protes tentang every-single-thing that has been given for me. Tapi, tidak, aku tidak akan protes. I trust You.

Mungkin beberapa hal di dunia memang sudah dirancang untuk tidak dimengerti. Sekeras apapun manusia mencari, mungkin kita hanya perlu menjalani, dan berpasrah saja. Ketika semua yang kita lakukan, yang kita harapkan meleset sangaaaat jauh dari ekspektasi kita, mungkin, jalan yang terbaik hanya ber-khusnudzon kepada-Nya dan membiarkan-Nya menata kembali hidup kita sesuai dengan skenario yang sudah Dia buat sejak awal kita diciptakan.

Coba bawa aku kembali ke masa lalu. Aku akan lihat, segala kesalahan-kesalahan bodoh yang berulang kali kulakukan. Ya, aku tidak se-suci itu. Betapa childish dan sombongnya aku waktu itu, betapa sembrono nya aku melakukan hal-hal yang kini aku sadar, sangat bodoh untuk dilakukan. Betapa bersyukurnya aku hingga sekarang, ada Sang Penjaga yang selalu setia mengingatkan dan mengasihiku.

Benar, beberapa hal di dunia sudah dirancang untuk tidak dimengerti. Tapi bolehkah, aku mencoba untuk memahami segala rintangan dalam skenario yang sudah Engkau tuliskan dalam suratan takdirku, Allah?

Rabu, 13 Februari 2013

Copas : Tolong Buat Aku Lupa

Jelaskan padaku mengapa semua jadi serumit ini? Aku tak tahu jika kamu tiba-tiba memenuhi sudut-sudut terpencil di otakku, hingga memenuhi relung-relung hatiku. Semua terjadi begitu cepat, tanpa teori dan banyak basa-basi. Aku melihatmu, mengenalmu, lalu mencintaimu. Sesederhana itulah kamu mulai mengusai hari-hariku. Kamu jadi penyebab rasa semangatku. Kamu menjelma jadi senyum yang tak bisa kujelaskan dengan kata-kata. Iya, mungkin, aku jatuh cinta. Entah kamu.

Semua kulakuan diam-diam. Begitu rapi. Hingga hatimu yang beku tak pernah berhasil cair. Semua kusembunyikan. Hingga perasaanmu yang tidak peka tetap saja tak peduli pada gerak-gerikku yang jarang tertangkap oleh sorot matamu. Aku pandai menyembunyikan banyak hal hingga kautak memahami yang sebenarnya terjadi.

Aku tidak bisa melupakanmu.... sungguh! Aku selalu ingat caramu menatapku. Caramu mencuri perhatianku. Kerutan matamu yang aneh, namun tetap terlihat memesona dalam pandanganku. Hal-hal sederhana itu seakan-akan sengaja diciptakan untuk tidak dilupakan. Tolong buat aku lupa, karena aku tak lagi temukan cara terbaik untuk menghilangkan kamu dari pikiranku.

Kita jarang punya kesempatan berbicara, berdua saja. Rasanya mustahil. Kamu dan aku berbeda, air dan api, dingin dan panas. Tapi, aku selalu ingat perkataanmu, "Hal yang mustahil di dunia ini hanyalah memakan kepala sendiri." Aku tersenyum ketika barisan kalimat itu kaukirimkan untukku. Iya, harusnya aku tak perlu sesenang itu, karena mungkin kamu menulisnya tanpa perasaan, hanya untuk merespon perkataanku saja. 

Rasanya menyebalkan jika aku tak mengetahui isi hatimu. Kamu sangat sulit kutebak, kamu teka-teki yang punya banyak jawaban, juga banyak tafsiran. Aku takut menerjemahkan isyarat-isyarat yang kau tunjukkan padaku. Aku takut mengartikan kata-kata manismu yang mungkin saja tak hanya kau katakan untukku. Aku takut memercayai perhatian sederhanamu yang kau perlihatkan secara terselubung. Aku takut. Aku takut. Takut. Semakin takut jika perasaan ini bertumbuh ke arah yang tak kuinginkan. Tolong hentikan langkahku, jika memang segalanya yang kuduga benar adalah hal yang salah di matamu. Tolong kembalikan aku ke jalanku dulu, sebelum aku mengganggu rute tujuanmu.

Ketahuilah, Tampan. Aku sedang berusaha melawan jutaan kamu yang mulai mengepul otakku, seperti asap rokok yang menggantung di udara; kamu seakan-akan nyata. Aku tak percaya, ternyata kita bisa melangkah sejauh ini. Dan, selama ini juga, aku tak pernah berani mengatakan satu hal yang mungkin mengagetkanmu; aku mulai menyukaimu.

-----------------------------

Mungkin, kata-kata ini menjadi sebuah cerita yang mewakili perasaanku. Ketahuilah, kadang hal yang kau pikir tidak mungkin terjadi, adalah hal yang justru sangat mungkin terjadi bagi orang lain.

Copas blog Dwitasari

Minggu, 10 Februari 2013

Cerita untuk Kekasih

Ya Allah, terimakasih sudah mengingatkan. Selalu mengingatkan untuk kembali pada realita.

Terimakasih untuk selalu menyadarkanku, bahwa hidup ini tidak segampang seperti membalikkan telapak tangan.

Terimakasih untuk selalu mengingatkanku, betapa besar anugerah dan kemampuan-Mu, Gusti. Betapa gampang bagi-Mu untuk merubah nasib seseorang.

Aku percaya, keajaiban-Mu ada dan nyata. Selalu ingatkan aku Ya Rabb. Ingatkan aku akan besarnya kasih-Mu, ingatkan aku untuk selalu bersandar bukan di tempat lain, melainkan hanya di dalam naungan nama-Mu.....

Kamis, 07 Februari 2013

Setitik tinta dalam cerita

Kuberitahu satu hal. Ini cerita tentang kisahku. Sekitar 2-3 tahun yang lalu. Tentang cerita yang kembali mengiris sendu.

Aku hampir saja membuka hatiku kala itu. Terhadap seseorang yang menghapus air mata senduku. Kembali menghias senyum di wajahku. Perhatiannya yang menghangatkan jiwaku. Canda tawanya meluluhkan ragaku. Dia dampingiku kapanpun, dan dimanapun aku.

Kemudian semua berubah. Entah karena apa. Mungkin masa jenuhnya telah datang. Maaf, karena aku tak kunjung jua siap menerima. Dia menjadi sosok yang paling tidak kusuka. Dia melakukan segala hal untuk membuatku marah.

Hingga pada akhirnya, kita pun saling tak bertegur sapa.

Senin, 04 Februari 2013

Empty

Suatu saat, kalian pasti akan merasakan hal seperti ini. Setidaknya, kalian sudah pernah mengalami hal pait dan memuakkan seperti yang kualami sekarang.

Hatiku kosong. Hatiku butuh akan sebuah rasa yang bisa membuatnya damai. Aku mencoba membuka hati. Seperti yang wanita lain biasanya lakukan. Tapi anehnya, hal itu hanya bertahan beberapa saat saja. Karena tidak lama kemudian, aku mulai membandingkan orang itu dengan dia.

Sekali lagi. Aku mencoba mengisinya kembali. Tapi tetap, rasa nyaman itu sangat susah untuk menyeruak menenangkan hatiku.

Akhirnya, aku hanya membiarkan hatiku kosong. Tanpa berusaha membukanya kembali, atau mengisinya dengan perasaan damai, dengan lingkaran setan yang dipenuhi oleh malaikat.