Rabu, 18 November 2015

For every pain

Banyak hal bisa berubah secara drastis dalam jangka waktu 2 tahun. Termasuk, hubungan kasih sayang antar orang-orang yang sangat berarti di dalam hidup kita.
Luka dan sakit yang kualami meninggalkan perasaan trauma dan ketidak yakinan akan menjalani sebuah masa depan.
Tidak jarang aku hanya bisa menangis dalam diamku dan meneteskan air mata tanpa sadarku.
Tetapi satu hal yang aku tau, perasaan itu telah merusak jiwa dan ragaku.

Tanpa aku sadari, aku mulai bersikap over-excited dan tertawa akan hal-hal bodoh yang sebenarnya tidak patut ditertawakan.
Tapi tidak apa-apa, mereka pun tidak menyadarinya.
Akupun mulai acuh akan segala pemikiran yang berkecamuk dalam jiwa dan pikiranku.
Dan perlahan-lahan perasaan itu mulai menggerogoti segala sumber energiku.
Sampai pada akhinya aku sadar, aku sudah kalah. 

Aku kalah dengan segala cobaan yang telah diberikan kepadaku.
Aku mulai tidak percaya akan apapun, manusia, cinta, persahabatan, bahkan kekeluargaan.
Buat apa ada itu semua jika pada akhirnya, kamu hanya bisa bercengkrama, berbisik pada dirimu sendiri?
Karena pada akhirnya, semua orang akan meninggalkanmu.
Dan kamu, selalu dituntut untuk tegar, dan tidak menggubris segala trauma dan sakit yang sudah menancap pada jiwamu.

Aku mulai meragu pada masa depanku.
Adakah orang yang sanggup menerimaku dengan tulus, tanpa melihat latar belakang, masa lalu, dan sanggup menuntunku berdiri tegak dengan semua rasa takutku?
Bagaimana bisa orang menerimaku yang pola 'dasar'nya saja tidak utuh?

Aku mulai kalah dengan kebencian.
Karena tanpa kusadari, aku mulai membenci orang itu, seseorang yang telah merenggut semua bahagiaku.
Aku mulai membenci semua orang yang mencampakkan, merebut, menginjak-injak suatu dasar dari kehidupanku.

Maafkan aku, Ya Rabb...
Aku masih jauh dari kata 'ikhlas', dan tegar menerima segala cobaan dari-Mu.
Aku masih sering menuntut keadilan disaat Engkau menerpaku dengan berbagai cobaan.
Tak jarang aku menyalahkan-Mu, ya Rabb....
Menyalahkan-Mu yang sudah memberiku cobaan yang jauh diluar kemampuan hati dan jiwaku.

Maafkan aku, Ya Rabb...
Selalu meminta-Mu meminjamkan sedikit saja kekuatan milik-Mu untukku.
Tegarkan aku, Ya Rabb...
Karena pada akhirnya aku sadar, tidak ada yang pasti di dunia ini, dan segala kepastian hanya milik-Mu.

Semoga Engkau selalu melindungi dan meridhoi segala perjalanan hidupku. Aamiin.