Selasa, 10 April 2012

my fault

Kesalahan terbesar ku yang pernah kulakukan selama masa-masa sekolah disini adalah : men-judge orang yang baru sebentar aku kenal.

Ya, kali ini aku benar-benar merasa bersalah terhadap mereka, yang pastinya pernah aku judge dengan teganya. Banyaak sekali jumlahnya. Bahkan sekarang aku udah lupa, siapa-siapa aja yang pernah aku judge seenak jidat ku.

Dan sekarang aku sadar, semua orang di dunia ini tidak bisa ditebak sifat nya. Dunia ini palsu, begitupun aktor dan aktris yang berada di dalamnya.  Kita semua pasti mempunya berbagai macam sisi dari diri kita. Lingkungan lah yang membuat kita menentukan, bagian dari sisi mana kah yang kita pilih untuk berada dalam suatu lingkungan tersebut.

Sebagai contoh, sikap kita terhadap orang tua, teman, ataupun musuh tentu berbeda kan satu sama lain?
Di depan teman, kita bisa menjadi pribadi yang sangat menyenangkan, perhatian, dan bahkan sangat pantas untuk disayangi. Sebaliknya, perilaku kita ke musuh tentu kebalikannya. Kita akan menjadi anak yang ber-akting amat-sangat menyebalkan di depan mereka. Ya, itu salah satu sisi dari berbagai banyak sisi yang kita pilih untuk ditunjukka ke kelompok yang berbeda.

Semua orang itu munafik. Ya, aku tidak menyalahkan mereka. Karena memang pada dasarnya, munafik itu diperlukan. Sekali lagi, dunia ini hanyalah sebuah panggung, dimana diri kita adalah pemain kunci sekaligus pemeran utamanya. Disaat kita lemah, kita harus berpura-pura untuk tegar hanya untuk menghadapi segala rintangan yang ada di depan kita. Dengan harapan, dari segala kepalsuan itu akan membawa sugesti pada diri kita untuk menjadi benar-benar tegar.

So, no one has the rights to judge other people :-) <3

Senin, 09 April 2012

toycam

Let me introduce a little of people that I called "bestfriends". Hope you can always bring me happiness and craziness in my teen-world :'))

HERE WE ARE!!










I love you, Umik-Tita-Siti-Ari <3

do you know what the meaning of friends?

Just got a lot of lessons today. About friends, about faith, and everything we need to go through all of this fucking shit called life.
Everything just happen today. And I never expect anything before this shit happen.

Okey, maybe it's too hyperbolic for you all. But yeah, this is what I feel now.

I'm so scared. To lose friend again. I'm so scared to face this class, this school, this kind of teen-world alone. And I never want it to  happen.

Bayangkan, ketika kalian sudah sangat-cocok dan bisa menjadi diri kalian sendiri pada suatu lingkungan, dan secara tiba-tiba kalian diharuskan untuk berpisah, dan berubah sesuai dengan tuntutan lingkungan.
So pity and so-fuckin'-shit, right?

Ya, aku sudah sangat cocok dengan dia, dengan mereka. Dan tiba-tiba saja, mereka berkata bahwa lingkungan sudah tidak menerima kami, aku dan mereka. Sangat 'pathetic' ketika aku tau, bahwa selama ini kegiatan yang aku sukai, yang aku nikmati malah membawa dampak yang buruk di mata lingkungan.

Sampai pada akhirnya, dia, atau, mereka, memilih untuk menjauh untuk memperbaiki image kami, mereka, sekaligus dia. Bukankah segalanya tidak akan selesai hanya dengan 'menjauh'?

Aku sudah terlanjur cocok dengan mereka. Dengan dunia kami. Dunia remaja yang penuh dengan kenakalan dan juga, canda-tawa persahabatan. Ketika mereka sempat berfikiran untuk 'menjauh', aku jelas amat-sangat-menyayangkan keputusan mereka. Ego-ku lah yang menahan ku untuk meminta mereka stay bersama kami dan menghadapi semua nya bersama-sama.

Yah, I love you all. All of us. They've choose to be a better person. Just not like us. What can I do? It's for their life, and their future, rite? And I just realize that, in a time, everything that can bring us happiness, suddenly can bring us to the very-painful feeling. Sometimes, we just have to allowing their decision even it makes us feel so pathetic.

"Lose a friend can possibly more worse than lose a lover"

Kamis, 05 April 2012

sensitive

Kadang, menjadi orang sensitif itu ada saat sangat baik dan ada saat sangat buruk nya.
Mungkin, menjadi pribadi yang sensitif bisa membuat kita dinilai 'peka' dan juga, sekaligus membuat diri kita lebih peduli terhadap orang lain. Tapi sadarkah kalian, menjadi priubadi sensitif sebenarnya juga menyusahkan orang lain. Dalam hal ini, pergaulan.

Seru ngga sih punya teman yang sedikit-sedikit suka ngambek gara-gara digodain?
Seru ngga sih disaat kita lagi seru-seru nya bercanda, tapi tiba-tiba ada salah satu teman kalian yang gondok ato bahkan marah-marah hanya karena bercanda an kita?

Pastinya tidak. Sangat-tidak-seru.

See? Being sensitive is not always good. But not always worse too.
Yang harusnya kita pikirkan adalah bukan tentang lingkungan yang beradaptasi dengan kita, tetapi bagaimana cara kita untuk beradaptasi dengan lingkungan. Semakin tambahnya umur ku, semakin juga aku sadar, ada banyak jenis manusia dengan sifat yang berbeda satu-sama lain. Yang menjadi masalah adalah, seberapa pintar kita untuk bisa bertahan dan beradaptasi dengan beratus-ratus, ato bahkan berjuta-juta sifat itu.

Tapi itu juga yang bikin hidup ini seru. Ya, perbedaan itu indah.